Jeans Levi’s kebut produksi memanfaatkan kecanggihan teknologi berupa semacam laser yang bisa berguna untuk mempercepat pekerjaan dalah memainkan permainan Domino qq deposit termurah Indonesia. Levi Strauss yang telah mengokohkan lini bisnisnya sebagai produsen jeans sudah berdiri dari sejak tahun 1890-an, menjadikannya salah satu perusahaan pakaian tertua di dunia.
Levi’s berniat mengebut pekerjaan karena memang ingin meningkatkan produksi mengingat permintaan akan merek ini semakin tinggi setiap tahunnya. Penggunaan sinar laser bukan hanya akan mempercepat cara kerja buruh, melainkan juga akan mengurangi konsumsi mereka akan bahan baku zat kimia yang biasa dipakai untuk membuat sepotong celana jeans.
Beberapa model cukup sulit dari segi pengerjaan karena kompleksitasnya memakan waktu yang tidak sedikit sehingga kapasitas produksi tertahan. Beberapa di antaranya antara lain seperti slot online jeans yang warnanya sengaja dibuat pudar, dan akan semakin rumit apabila permintaan konsumen adalah menciptakan efek robek dan usang.
Penggantian sejumlah tenaga kerja kasar dengan mesin laser diklaim Levi’s sangat berguna untuk kemajuan perusahaan demi memenuhi permintaan pasar yang kebanyakan nya juga adalah para pemain judi dominoqq online terpercaya Indonesia. Namun, masalah baru telah timbul di kalangan pekerja, karena itu berarti sebagian besar dari mereka harus rela dirumahkan dan mencari pekerjaan baru sebagai ganti pemecatan terhadapnya.
Jeans Levis’s Kebut Produksi Namun Adakan Pemecatan Massal
Terkait aksinya perusahaan jeans Levi’s kebut produksi, mereka sekilas terlihat kejam karena dengan demikian sudah pasti akan ada pemecatan massal. Dalam sebuah keadaan dilema, para pemimpin tentu harus mengambil keputusan yang berpihak pada masa depan perusahaan walaupun harus mengorbankan ribuan karyawan yang menggantungkan nasib pada Levi’s.
Maklum saja, mesin laser terbaru yang dibeli Levi’s terbilang sangat cepat; satu buah celana jeans dapat terselesaikan dalam tempo 90 detik saja. Sementara jika membandingkannya dengan tenaga manual manusia, sebelumnya seorang buruh rata – rata memerlukan waktu 20 hingga 30 menit untuk menyelesaikan satu potong celana jeans Levi’s.
Gap yang sedemikian besarnya tentu akan berdampak sangat jauh terhadap kemampuan Levi’s dalam mengadakan ekspansi secara global. Ini juga berarti akan terjadi penurunan harga karena jeans Levi’s yang tadinya langka, kini menjadi banyak persediaan melimpah sehingga dengan sendirinya merek ini akan menjadi lebih terjangkau.
Selain daripada itu, tentu saja mesin tidak akan menuntut kenaikan upah, bonus tahunan, maupun tunjangan hari raya, yang berarti akan terjadi banyak penghematan dari sektor pengeluaran. Perusahaan Levi’s menyatakan harapannya bahwa perombakan sistem produksi dapat terlaksana secara menyeluruh pasca covid mereda.
Meningkatkan Kapasitas Produksi Hingga 15 Kali Lipat
Banyak brand lain mengandalkan logo sebagai teknik marketing menguatkan namanya di pasaran, seperti misalnya asal usul buaya Lacoste yang kini menjadi legendaris. Levi’s cenderung punya logo sederhana karena kekuatan utama mereka terdapat pada kualitas dan penentuan modelnya yang timeless sehingga para pelanggannya kebanyakan sangat loyal.
Makanya tidaklah mengherankan apabila perusahaan jeans Levi’s kebut produksi karena juga terdapat kekhawatiran akan tertinggal dari kompetitornya. Seperti yang kita semua ketahui, kini merk seperti Zara dan H & M mulai mendominasi permintaan akan pakaian berbahan dasar jeans, sehingga wajar saja apabila Levi’s merasa terganggu oleh pergerakan lawannya.
Metode laser akan mengambil alih hampir seluruh proses dari hulu ke hilir dalam sepotong celana jeans Levi’s yang tadinya melibatkan tangan manusia. Mulai dari rancangan model, penentuan warna, lokasi robekan, hingga beberapa detail lainnya, semua akan tergantikan oleh mesin sinar laser ini.
Proses merancang sebuah pakaian Levi’s sangatlah panjang, dari pencetusan ide hingga realisasi biasanya akan memakan waktu sedikitnya enam bulan. Datangnya teknologi laser muktahir akan memangkas waktu hingga menjadi beberapa minggu saja, bahkan pada situasi khusus bisa menjadi lebih singkat lagi yakni cukup hitungan hari.
Levi Strauss telah mengadakan kerjasama dalam suatu kontrak dengan Jeanologia, yaitu perusahaan asal Spanyol yang memfokuskan diri pada bidang teknologi laser industri. Bagaimanapun juga, 8% pertumbuhan penjualan sangatlah mengecewakan, karena profitnya bahkan melempem dan mulai berbahaya bagi kelangsungan perusahaan.
Komentar Terbaru